Naskah kuno adalah manuschrift atau tulisan tangan yang menyimpan berbagai ungkapan pikiran dan perasaan sebagai hasil budaya bangsa masa lampau. Naskah sebagai warisan budaya masa lalu mempunyai arti penting dalam ilmu pengetahuan, sejarah, dan kebudayaan. Jika dibandingkan dengan peninggalan kebudayaan yang lain, naskah kuno mampu menjabarkan atau mengungkapkan secara lebih mendetail informasi yang ada pada masa lampau. Menurut Baried (1994: 9) tulisan yang tersimpan di dalam naskah mengandung berbagai hal yang berkaitan dengan hukum, adat istiadat, sejarah, kehidupan sosial, obat-obatan, kehidupan beragama, fisafat dan moral, dan sebagainya. Oleh karena itu, naskah kuno memiliki nilai yang tinggi dalam ilmu pengetahuan, bukan hanya membahas satu persoalan, tetapi bermacammacam persoalan dalam kehidupan.
NTB merupakan salah satu wilayah yang mempunyai warisan budaya berupa naskah kuno yang cukup banyak, baik yang tersimpan di museum maupun yang ada di masyarakat. Museum Negeri NTB sendiri mempunyai koleksi naskah kuno sebanyak 1.361 buah. Naskah tersebut menggunakan media tulisan yang bermacam-macam, seperti: bambu, kayu, kertas (kertas modern dan kertas tradisional/dluwang), lontar, dan sebagainya. Di antara bahan atau media tulis tersebut yang paling banyak digunakan adalah lontar sebanyak 1.275 buah. Adapun aksara yang digunakan dalam naskah kuno NTB yang terdapat di Museum Negeri NTB, antara lain: Jawa Kuno, Bali, Jejawan, Arab, Melayu, Bugis, dan Bima. Sedangkan bahasa yang digunakannya antara lain: Sasak, Jawa Kuno, Jawa Madya, Bali, Bima, dan Bugis. Aksara dan bahasa yang paling banyak digunakan adalah aksara Jejawan dan bahasa Sasak
Budaya, Non Fiksi
Naskah Unduk; Alih Aksara dan Alih Bahasa
Judul: Naskah Unduk; Alih Aksara dan Alih Bahasa
Alih Aksara & Alih Bahasa : Sahdin
Editor : Ahmad Nuralam, S.H., M.H., Aulia Rahman Adiputra, S.STP., M.AP., Bunyamin, M.Hum
Tebal buku: viii + 154 Halaman
Ukuran: 15 x 23 cm
Stok habis
Anda harus login untuk mengirimkan ulasan.
Ulasan
Belum ada ulasan.