Demang Lehman takkan pernah pudar dalam sanubari orang Banjar. Namanya abadi, selalu mengingatkan kita pada kelihaiannya bersembunyi di hutan meratus, wibawa, keberanian, dan juga keteguhan pribadinya yang agamis. Tak heran jika kandang klub sepakbola Barito Putra di Kota Martapura menyematkan nama Demang Lehman, sebagai penghormatan terhadap jasa dan perjuangannya, juga keberaniannya. Buku ini berusaha menyajikan kisah hidup Demang Lehman, seorang panglima perang yang terperangkap dalam konflik berdarah di Tanah Banjar. Kami berupaya menggabungkan potongan-potongan cerita tentang perjuangannya, yang selama ini tersebar di berbagai sumber, ke dalam sebuah karya tulis yang utuh. Buku ini lahir dari gagasan Mansyur, yang telah lama tertarik menulis tentang sosok Demang Lehman. Perjalanan ini dimulai dengan upaya mengumpulkan berbagai sumber penting yang tersebar di banyak tempat. Mursalin, yang tak kalah bersemangat, ikut turun tangan. Bahkan, saat bertugas di Jakarta, ia rela memotong waktu istirahatnya untuk membongkar arsip di Arsip Nasional Republik Indonesia, Jalan Ampera, demi mengumpulkan jejak-jejak sejarah Demang Lehman.
Ulasan
Belum ada ulasan.