Kisah Musafir Noktural
Di jeda waktu malam itu kita dipertemukan
Mengukir kenangan dengan kata dan karya
Kopi dengan setia menemani
Reguk demi reguk
Sloki demi sloki
Gregetkan asa kaum nokturnal berpostur primata
Binarkan bola netra semalaman
Tapi selalu saja
Setiap pangkal temukan ujungnya
Setiap temu hajatkan pisah
Begitu kuat pesannya
Terpatri kokoh dalam sebentuk kesan
Dan ijinkan, momen ini menjadi kenangan terindah
Sebelum kita kembali
Menempati jati diri masing-masing
Aku sebagai aku
Kamu sebagai kamu
Sebisa mungkin mewarnai waktu dalam setiap jeda
Mungkinkah kita dapat bersama dalam jeda berikutnya?
Ah sudahlah, hidup hanya sekadar menjalani
Semoga ewuh-pekewuh ini tidak membuat kita saling menyandera
Ulasan
Belum ada ulasan.