Problem mendasar dari kesenjangan tersebut ketika dikaitkan dengan konsep moderasi beragama adalah munculnya kecenderungan pemikiran yang abstrak oleh sebagian masyarakat, termasuk umat Islam dalam memahami agama. Sebagian dari mereka ada yang memahami moderasi beragama dalam narasi yang kaku dan sangat skripturalis. Antara agama dan paham keagamaan dicampuradukkan dalam bingkai dogmatis dengan upaya mendasarkan pada dalil-dalil agama yang sebenarnya secara subtantif menjunjung tinggi nilai moderatisme, namun dalam kecenderungannya mengarah pada keengganan menerima moderasi beragama. Kondisi tersebut karena agama tidak dipahami dari substansi ajarannya yang menjunjung nilai-nilai universal seperti keadilan, kasih sayang, toleransi, demokrasi, persaudaraan, hak asasi manusia, danpersatuan. Dalam istilah lain bisa dikatakan bahwa ekspresi pemahaman keagamaan tersebut, di samping lebih mengarah pada keengganan untuk memahami realitas keagamaan dalam konteks kebangsaan, kelompok tersebut juga tidak memiliki orientasi pada pemahaman keagamaan yang terbuka dan progresif.
Budaya, Islam, Non Fiksi
MODERASI BERAGAMA; Tantangan, Penguatan, dan Efektivitas Pengembangan di PTKIS
Judul: MODERASI BERAGAMA; Tantangan, Penguatan, dan Efektivitas Pengembangan di PTKIS
Penulis: Ali Muhtarom, Salim Rosyadi, Muhammad Ishom, Nurul Ma’rifah, Riski Gunawan, Agus Hermanto
Tebal buku: xiv + 186 halaman
Ukuran: 15 x 23 cm
Stok habis
Ulasan
Belum ada ulasan.