,

KEMANDIRIAN EKONOMI PONDOK PESANTREN DI PROVINSI JAWA BARAT DAN BANTEN

Judul: KEMANDIRIAN EKONOMI PONDOK PESANTREN DI PROVINSI JAWA BARAT DAN BANTEN
Penulis: Prof. Dr. H. Mahmutarom HR, S.H., M.H., Dr. Hj. Sari Hernawati, M.Pd., Dr. Ghufron Hamzah, S.Th.I., M.S.I., Dr. Ahmad Muttaqin, S.Th.I., M.Hum., Dr. M. Sugeng Sholehuddin, M.Ag., Dr. Muhamad Jaeni, M.Pd., M.Ag.
Tebal buku: xiv + 94 halaman
Ukuran: 15 x 23 cm

Stok habis

Penerbitan buku tentang pengukuran ekonomi pesantren ini sejalan dengan komitmen Kementerian Agama RI dalam mengembangkan dan memberdayakan pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan dan keagamaan yang memiliki peran vital dalam membentuk karakter dan kemandirian ekonomi masyarakat di Indonesia. Kami melihat ada potensi yang dimiliki oleh pesantren dalam pembangunan ekonomi. Untuk itu, masyarakat luas perlu memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana pesantren dapat berkontribusi pada perekonomian lokal dan nasional. Dalam konteks inilah kami dari pihak Balai Litbang Agama Jakarta merasa perlu untuk mendesiminasikan hasil pengukuran potensi ekonomi pesantren, terutama di wilayah Provinsi Jawa Barat dan Banten sebagai bagian dari wilayah kerja kami.

Buku ini juga mencoba untuk menjawab permasalahan dan menawarkan rekomendasi terkait penyelenggaraan unit usaha pesantren sebagai implementasi dari dana bantuan inkubasi bisnis. Tim peneliti yang terdiri dari para ahli dan akademisi telah bekerja keras untuk menyelidiki aspek-aspek ekonomi pondok pesantren di Provinsi Jawa Barat dan Banten. Mereka melakukan riset dan menganalisis data secara cermat. Hasil penelitian mereka, yang disajikan dalam buku ini, memberikan gambaran yang mendalam tentang bagaimana pondok pesantren dapat menjadi entitas ekonomi yang lebih mandiri, memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat sekitarnya, dan berperan dalam memperkuat perekonomian nasional.

Ulasan

Belum ada ulasan.

Jadilah yang pertama memberikan ulasan “KEMANDIRIAN EKONOMI PONDOK PESANTREN DI PROVINSI JAWA BARAT DAN BANTEN”
Chat dengan kami