Naskah lontar sudah menjadi warisan kebudayaan di Lombok. Posisinya sangat penting di masyarakat, bahkan kadang lontar diperlakukan sebagai benda sakral. Sebagai peninggalan leluhur, lontar memang selayaknya suatu artefak yang harus dlindungi, dijaga, dan diamankan. Lontar yang berisi tulisan dalam aksara kuno juga berperan sebagai sumber informasi sekaligus dokumentasi historis dari masa lampau. Apapun itu, lontar memiliki peran yang luar biasa penting dalam budaya masyarakat Lombok, terutama suku dan budaya Sasak. Sayangnya, banyak naskah lontar yang hilang (entah karena dicuri, dipinjam tapi tidak dikembalikan, bahkan diperjualbelikan di pasar gelap).
Dalam buku ini, terekam sejumlah gerakan melestarikan dan menjaga naskah lontar yang dilaksanakan beberapa peneliti muda di Lombok. Mereka berasal dari beragam profesi dan lintas keilmuwan. Kesemuanya digerakkan oleh dorongan untuk mendata dan menyiarkan upaya-upaya pelestarian naskah lontar yang ada di Pulau Lombok. Melalui penelitian dan penelusuran yang mereka lakukan, pembaca akan diajak berburu naskah kuno dari daun lontar yang keberadaannya tersebar di penjuru Lombok, cara melestarikan lontar secara digital maupun nondigital, hingga isi dari eragai lontar kuno. Harapannya, pembaca dan khususnya generasi muda agak ikut tergerak untuk mencintai dan menjaga warisan budaya mereka, salah satunya kekayaan intelektual leluhur yang tersimpan dalam naskah lontar.
Budaya, Non Fiksi
Analog Lontar Digital
Judul: Analog Lontar Digital
Penulis: Mohamad Tamrin, Muhammad Sibawaihi, Roni Iwan Setiawan, Ahmad Ijtihad, Mahardika Yudha
Editor: Mohamad Tamrin
Tebal buku: iv + 252
Ukuran: 15 x 23 cm
Stok habis
Anda harus login untuk mengirimkan ulasan.
Ulasan
Belum ada ulasan.